Sabtu, 24 Desember 2011

Bebebong sebagai Proses Sosialisasi di Lingkungan Keluarga Orang Rimba

Proses sosialisasi selalu terjadi dalam kehidupan sosial seorang individu di mana pun mereka berada. Sebagai contoh, pada orang Rimba atau masyarakat umum lebih mengenalnya dengan sebutan kubu, sebuah komunitas masyarakat asli (indigenous people) yang tinggal di dalam hutan dan hidupnya bersifat nomaden. Proses sosialisasi terhadap nilai telah diajarkan sejak individu masih bayi oleh sang ibu. ”Den lahukna tidurlah ngana lahu sokupe Biray tidur lah ngana tidur kupe Biray tidur . . tidur ngana au au anak . . . anak sokupe Biray tidurlah ngana au au sokupe Biray jangan meratop anak, tidurlah ngana kupe Biray tidurlah ngana tidurlah ngana tidurlah kupe Biray”

Sepintas kalimat di atas bagi orang awam yang tidak mengetahui artinya mungkin hanya diterjemahkan sebagai sebuah kalimat biasa atau percakapan pendek tanpa makna. Namun penggalan kalimat di atas ternyata lebih dari sekadar mengandung makna tapi juga ritme nada, suatu bentuk kesenian berupa nyanyian yang biasa digunakan oleh seorang ibu untuk menidurkan anaknya (balita) yang menangis pada komunitas Orang Rimba.

Bebebong, begitu Orang Rimba menyebut nyanyian tradisional ini, nyanyian bernada melankolis di atas tidak hanya dilakukan oleh seorang ibu, tetapi bisa juga dinyanyikan oleh ayah, kakak, atau nenek dan kakek dari anak balita itu. Pada saat membebong budak (anak) seorang ibu atau anggota keluarga yang lain melakukannya sambil menggendong anak itu, baik digendong di belakang (didukung), di depan (didahamban), maupun di ayun di atas tempat tidurnya yang terbuat dari kain dan diikatkan pada kayu genah (rumah) mereka bagian atas. Nyanyian tradisional ini merupakan salah satu cara bagi Orang Rimba dalam melakukan pola pengasuhan anak atau tahapan dari proses sosialisasi yang harus dijalani setiap individu baru untuk memperoleh nilai-nilai dan pengetahuan mengenai kelompok tempat di mana ia lahir dan berinteraksi hingga dewasa bahkan sampai tua sekalipun.

Sebagai salah satu cara dari pola pengasuhan anak yang merupakan proses sosialisasi pada Orang Rimba, Bebebong menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dalam memperkenalkan adat budaya Orang Rimba pada seorang anak ketika ia masih kecil dan dianggap menjadi anggota baru dari suatu komunitas adat masyarakat mereka. Hal ini adalah sebagai proses pewarisan budaya dan pembelajaran panjang (internalisasi) pada diri si anak untuk membentuk karakter ataupun sikap dalam dirinya, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan nilai serta norma yang diterapkan dalam masyarakat adatnya untuk meminimalisir deviasi sosial. Keluarga sebagai unit sosial terkecil, tempat di mana seorang anak tumbuh dan berinteraksi di awal hidupnya memegang peran yang penting menuju proses sosialisasi yang lebih luas ketika ia beranjak dewasa dan bergaul dengan individu lainnya di dalam maupun luar masyarakatnya.

0 komentar:

Posting Komentar