- Tindakan Sosial
- Pendahuluan
- Tidak semua tindakan dapat dinyatakan sebagai tindakan sosial.
- Suatu tindakan baru dinyatakan sebagai tindakan sosial apabila subjeknya dihubungkan dengan individu-individu lain. Oleh karena itu, tindakan sosial merupakan kenyataan sosial yang paling mendasar sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan lainnya.
- Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu-indiviu lainnya di dalam suatu masyarakat.
- Maka dalam berinteraksi dan bertindak hendaknya memperhitungkan keberadaan individu-individu lain, karena tindakan sosial merupakan perwujudan dari hubungan atau inetraksi sosial.
- Macam-macam Tindakan Sosial
- Tindakan Rasional Instrumental
Yaitu tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan. Dalam hal ini pelaku juga memperhitungkan efisiensi dan efektivitas sejumlah pilihan tindakan, sebagai contoh memilih program IPA atau IPS di SMA, memilih pakaian, memilih Perguruan Tinggi, dan lain-lain.
- Tindakan Berorientasi Nilai
Merupakan tindakan yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar dalam masyarakat sehingga pelaku tidak mempermasalahkan lagi. Tujuan dan tindakan yang dipermasalahkan atau dipersoalkan dan diperhitungkan hanyalah masalah cara, seperti tangan kanan dianggap lebih baik daripada tangan kiri.
- Tindakan Tradisional
Yaitu tindakan yang dilakukan tanpa perhitungan secara matang, tetapi lebih karena kebiasaan yang ada dalam masyarakat, sebagai contoh acara 4 bulanan dan 7 bulanan orang hamil.
- Tindakan Afektif
Yaitu tindakan yang lebih mengutamakan perasaan atau emosi. Misalnya perasaan sedih, kecewa, senang, bahagia, dan sebagainya.
- Interaksi Sosial
- Pengertian
Interaksi sosial yaitu hubungan-hubungan yang dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok baik dalam bentuk kerjasama, pertikaian maupun persaingan.
- Maryati dan Suryawati (2003)
Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.
- Murdiyatmoko dan Handayani (2004)
Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial.
- Young dan Raymond W. Mack
Interaksi Sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan-hubungan antar individu, baik antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.
- Ciri-ciri Interaksi Sosial
- Ada pelaku lebih dari satu orang.
- Ada komunikasi antarpelaku menggunakan simbol-simbol.
- Ada dimensi waktu (masa lalu, kini, dan mendatang).
- Terdapat maksud dan tujuan.
- Hubungan antara Tindakan Sosial dan Interaksi Sosial
- Tindakan sosial merupakan perbuatan yang mencoba mempengaruhi orang lain untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu, sedangkan interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi sebagai akibat dari tindakan individu-individu.
- Terjadinya hubungan timbal balik ini disebabkan oleh adanya tindakan (aksi) dan tanggapan (reaksi) antara dua pihak. Tanpa tindakan tidak mungkin ada hubungan sehingga tindakan merupakan syarat mutlak terbentuknya hubungan atau interaksi sosial. Dengan demikian bila interaksi sosial sudah terjadi, maka secara otomatis tindakan sosial sudah terjadi.
- Syarat-syarat Interaksi Sosial
- Kontak Sosial
- Pengertian
Kontak sosial secara harfiah berati bersama-sama menyentuh secara fisik, sedangkan secara sosiologi kontak tidak harus bersentuhan secara fisik. Kontak sosial juga dapat diartikan sebagai hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsung, seperti dengan sentuhan, percakapan, maupun tatap muka sebagai wujud aksi dan reaksi.
- Bentuk-bentuk kontak sosial
- Individu dengan individu
- Individu dengan kelompok
- Kelompok dengan kelompok
- Sifat kontak sosial
- Kontak sosial primer
Yaitu kontak yang dilakukan secara langsung
- Kontak sosial sekunder
Yaitu kontak yang dilakukan dimana masing-masing pihak menggunakan perantara atau penghubung.
Jenis-jenis kontak sosial sekunder meliputi :
- Kontak sekunder langsung
Adalah kontak yang dilakukan dimana masing-masing pihak menggunakan alat tertentu, seperti dengan sms dan telepon.
- Kontak sekunder tak langsung
Adalah kontak yang dilakukan dengan bantuan pihak ketiga.
- Komunikasi
- Pengertian
Komunikasi yaitu tindakan seseorang untuk menyampaikan pesan atau maksud kepada pihak atau orang lain sehingga orang lain tersebut akan memberikan reaksi atas isi dari pesan atau maksud yang disampaikan.
- Komponen Komunikasi
- Pengirim (komunikator) atau sender
Yaitu orang yang mengirim pesan tertentu.
- Penerima (komunikan) atau receiver
Yaitu orang yang menrima pesan dari orang lain.
- Pesan (maksud) atau message
Yaitu sesuatu yang ingin disampaikan kepada orang lain.
- Umpan balik atau feed back
Yaitu tanggapan dari penerima pesan atau maksud yang disampaikan.
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
- Imitasi
Adalah tindakan sosial dengan cara meniru baik itu sikap, tindakan, perilaku, penampilan fisik, maupun gaya hidup seseorang. Dampak negatif imitasi, apabila yang dicontoh adalah perilaku-perilaku menyimpang, maka seseorang cenderung akan ikut melakukan penyimpangan, sedangkan dampak positif dari imitasi adalah mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
- Sugesti
Adalah penyampaian pengaruh yang diberikan oleh pihak lain baik berupa rangsangan, pandangan, sikap, maupun perilaku sehingga orang tersebut akan mengikutinya tanpa pikir panjang, rasional, dan kritis.
- Identifikasi
Adalah upaya yang dilakukan oleh individu untuk menjadi sama dengan individu lain yang ditirunya sehingga tidak hanya melalui serangkaian proses peniruan atau imitasi tetapi juga melalui proses kejiwaan yang mendalam.
- Simpati
Merupakan proses kejiwaan seorang individu yang merasa “tertarik” kepada seseorang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan wibawa, maupun perbuatannya.
- Empati
Yaitu proses kejiwaan seseorang untuk ikut “larut” dalam perasaan orang lain baik suka maupun duka. Empati merupakan kelanjutan rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya.
- Motivasi
Yaitu dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionalistis. Motivasi dalam diri seorang muncul disebabkan faktor atau pengaruh dari orang lain sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain.
- Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu asosiatif dan disosiatif.
- Proses Asosiatif
- Pengertian
Proses asosiatif adalah proses yang mengidentifikasikan adanya gerak penyatuan atau pendekatan sehingga proses ini cenderung menciptakan persatuan dan solidaritas antaranggota kelompok.
- Bentuk-bentuk Proses Asosiatif
- Kerjasama (Cooperation)
Adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan pihak lain untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk-bentuk kerjasama antara lain :
- Tukar Menukar (Bargaining)
Yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
- Kooptasi (Cooptation)
Yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru atau unsur-unsur lain dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi agar menjaga tidak terjadinya goncangan atau untuk menjaga stabilitas.
- Koalisi (Coalition)
Yaitu gabungan atau kombinasi dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan sama.
- Usaha Patungan (Joint Venture)
Yaitu pengawasan bersama terhadap proyek-proyek tertentu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar membuat kerjasama semakin kuat meliputi :
- Orientasi yang sama
- Adanya bahaya atau ancaman dari luar
- Mencari keuntungan
- Hal-hal yang berkaitan atau berkenaan dengan sesuatu yang tertanam kuat dalam kelompok
- Akomodasi (Acomodation)
Adalah upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu konflik atau pertentangan. Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan kekacauan. Akomodasi juga dapat diartikan sebagai keadaan atau situasi selesainya suatu konflik atau pertentangan. Adapun bentuk-bentuk akomodasi antara lain :
- Pemaksaan (Coercion)
Yaitu bentuk akomodasi yang berlangsung melalui cara pemaksaan sepihak baik langsung atau fisik maupun tak langsung (psikologis).
- Kompromi (Compromise)
Yaitu bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak yang bertikai mengurangi tuntutan agar tercapai penyelesaian.
- Arbitrase (Arbitration)
Yaitu cara untuk menyelesaikan konflik dengan menggunakan pihak ketiga yang ditunjuk/disepakati kedua belah pihak dimana pihak ketiga berhak membuat keputusan berdasarkan ketetapan dan bersifat mengikat kedua belah pihak.
- Mediasi (Mediation)
Yaitu upaya menyelesaikan konflik atau pertentangan dengan mengundang pihak ketiga yang bersifat netral, dimana tugas utama pihak ketiga adalah menyelesaikan konflik secara damai, berfungsi sebagai penasehat, dan tidak berwenang memberi keputusan terhadap penyelesaian pertentangan tersebut.
- Toleransi (Tolerantion)
Yaitu bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal untuk menghindari terjadinya perselisihan.
- Peradilan (Adjudication)
Yaitu upaya menyelesaikan konflik melalui pengadilan.
- Stalemate
Yaitu bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang sehingga berhenti pada satu titik tertentu di dalam penyelesaian konflik atau pertentangan.
- Konsilisasi (Consiliation)
Yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.
- Asimilasi (Asimilation)
Proses asimilasi menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara beberapa orang atau kelompok dalam masyarakat serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Asimilasi timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
- Akulturasi (Aculturation)
Adalah suatu proses dimana kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur kebudayaan asing atau baru yang berbeda sehingga lambat laun kebudayaan asing akan diterima dan diolah kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
- Proses Disasosiatif
- Pengertian
Proses disasosiatif adalah proses yang cenderung menciptakan perpecahan dan merenggangkan solidaritas antaranggota.
- Bentuk-bentuk Proses Disasosiatif
- Persaingan (Competiton)
Adalah proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing untuk mencari keuntungan pada bidang-bidang kehidupan atau memperoleh kemenangan yang pada suatu waktu menjadi perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.
- Kontravensi (Contravention)
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan seperti perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi yang ditunjukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
Bentuk-bentuk kontravensi :
- Kontravensi umum
Dilakukan melalui tindakan penolakan, keengganan, perlawanan, dan mengacaukan pihak lawan.
- Kontravensi sederhana
Melalui penyangkalan terhadap pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat, selebaran, mencerca, memfitnah, dan melemparkan beban pembuktian kepada orang lain.
- Kontravensi intensif
Dilakukan dengan penghasutan, menyebarkan desas-desus, dan mengecewakan pihak lain.
- Kontravensi rahasia
Dilakukan melalui penyebaran rahasia atau khianat.
- Pertentangan (Conflict)
Adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan melalui ancaman dan kekerasan. Terjadinya pertentangan antara lain dikarenakan perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perbedaan sosial sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut. Akibat positif dari pertentangan adalah munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik dan munculnya proses akomodasi, sedangkan akibat negatif pertentangan adalah retak atau hancurnya kesatuan kelompok dan munculnya dominasi kelompok pemenang terhadap kelompok lainnya.
1 komentar:
bagus materinya.
tapi sumbernya dari mana y?
Posting Komentar