Kamis, 22 Desember 2011

Masyarakat dan Perubahan Sosial

A. MASYARAKAT
  1. Pengertian Masyarakat
· Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
· Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
· Paul B. Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
· J.L Gillin dan J.P Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
· Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
· Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.

  1. Faktor-faktor/Unsur-unsur Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto dalam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
  1. Beranggotakan minimal dua orang.
  2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
  3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
  4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
Dalam masyarakat pasti akan ada interaksi sosial, yang bermula dari individu melakukan tindakan sosial terhadap orang lain. Tindakan sosial merupakan perbuatan-perbuatan yang ditunjukkan atau dipengaruhi orang lain untuk maksud atau tujuan tertentu. Oleh karena adanya sifat memengaruhi satu sama lain, tindakan ini menyebabkan hubungan sosial. Jika hubungan sosial ini berlangsung timbal balik maka akan menciptakan interaksi sosial.

B. PERUBAHAN SOSIAL
  1. Definisi Perubahan Sosial
Selo Soemardjan mengatakan perubahan sosial merupakan segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Mac lver mengatakan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
Gillin mengatakan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi atau penemuan baru dalam masyarakat.
Ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
  1. Teori-teori Perubahan Sosial
  • Para ahli banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan sosial merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia.
  • Ahli lain berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Pendapat-pendapat pada umumnya menyatakan bahwa perubahan merupakan lingkaran kejadian-kejadian.
  • Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan adanya suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan-perubahan sosial tidak akan berhasil baik.
  • Beberapa sosiolog berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi sosial primer yang menyebabkan terjadinya perubahan. Misalnya kondisi ekonomis, teknologis, geografis, atau biologis menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial lainnya. Sebaliknya ada pula yang mengatakan bahwa semua kondisi tersebut sama pentingnya, satu atau semua akan menelorkan perubahan-perubahan sosial.
Pada dewasa ini proses-proses pada perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, yaitu sebagai berikut :
  1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau cepat.
  2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
  3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada didalam proses penyesuaian diri.
  4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.
  1. Beberapa Bentuk Perubahan Sosial
  1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan yang memerlukan waktu relatif lama dan disertai perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat dinamakan evolusi. Ada bermacam-macam teori tentang evolusi, yaitu :
  • Unilinear theories of evolution
Berpendapat bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaan) mengalami perkembangan sesuai tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian bentuk kompleks, sampai pada tahap sempurna.
  • Universal theory of evolution
Menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
  • Multilinied theories of evolution
Menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.

Perubahan sosial yang berlangsung cepat dinamakan revolusi. Syarat-syarat terjadi revolusi :
  • Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
  • Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
  • Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan masyarakat lalu menjadikan program dan arah gerakan.
  • Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.
  1. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan kecil merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung terhadap masyarakat.
Perubahan besar merupakan perubahan-perubahan yang dapat membawa pengaruh besar pada masyarakat.
  1. Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki merupakan perubahan yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yangterjadi tanpa dikehendaki, berlangsung diluar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang yang tidak diharapkan masyarakat.
  1. Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial
  1. Bertambah atau berkurangnya penduduk
Pertambahan penduduk menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan karena adanya migrasi. Perpindahan penduduk menyebabkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian kerja dan stratifikasi sosial yang mempengaruhi lembaga-lembaga masyarakat.
  1. Penemuan-penemuan baru
Penemuan baru, jalannya unsur kebudayaan baru tersebar ke lain-lain bagian masyarakat dan cara-cara kebudayaan baru tersebut diterima, dipelajari, dan akhirnya dalam masyarakat yang bersangkutan.
  1. Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat mungkin pula menjadi sebab terjadinya perubahan sosial. Pertentangan bisa terjadi antara individu dengan kelompok, bisa antara kelompok dengan kelompok.
  1. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Pemberontakan atau revolusi dapat menyebabkan perubahan mendasar pada segenap lembaga kemasyarakatan, mulai dari bentuk negara sampai keluarga batih.
Perubahan sosial juga dapat disebabkan oleh faktor yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, yaitu :
  1. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia.
  2. Peperangan.
  3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
  1. Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan :
  1. Kontak dengan kebudayaan lain.
  2. Sistem pendidikan yang maju.
  3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginannya untuk maju.
  4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang.
  5. Sistem lapisan masyarakat yang terbuka.
  6. Penduduk yang heterogen.
  7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
  8. Orientasi ke depan.
  9. Nilai meningkatkan taraf hidup.
  1. Faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan :
  1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain.
  2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
  3. Sikap masyarakat yang tradisionalis.
  4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat.
  5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
  6. Prasangka terhadap hal-hal baru.
  7. Hambatan ideologis.
  8. Kebiasaan.
  9. Nilai pasrah.

0 komentar:

Posting Komentar